Russian Airlines, pada tanggal 23 Desember 2014 di Shenzhen, Tiongkok, menggelar pertemuan meja bundar dan diskusi yang bertujuan untuk memperkuat posisi perusahaan ini di kawasan Asia, mengembangkan kerja sama antara industri penerbangan di Rusia dan Tiongkok, dan mempromosikan industri pariwisata kedua negara.
Kepala Divisi Kehumasan Internasional Aeroflot, Alexander Lukashin, menegaskan kalau Tiongkok adalah salah satu pasar utama Aeroflot, dengan Beijing dan Shanghai sebagai rute penerbangan favorit. Moskow adalah pusat transit paling strategis antara AS, Eropa, dan Asia karena dapat menghemat waktu perjalanan hingga 2 jam.
Aeroflot kini tengah memperluas armadanya dan telah membangun pusat penerbangan baru di Moscow Terminal D di bandara Sherementyevo yang telah beroperasi sejak 2009. Penumpang transit yang menuju/dari Tiongkok adalah faktor pembangun jaringan terbesar, dengan destinasi transit meliputi Saint Petersburg, Roma, Athena, London, Paris, Milan, Madrid, dan Barcelona. Aeroflot kini tengah merencanakan peningkatan intensitas penerbangan hingga 17 penerbangan per pekan ke Beijing dan sejumlah destinasi populer lainnya di Tiongkok pada 2015.
Anggota Dewan Publik Aeroflot, Nikita Krischevskiy, menekankan pentingnya peningkatan kerja sama antara kedua instansi, khususnya di tengah-tengah kondisi politik dan ekonomi yang tak stabil di Rusia. "Kita harus konsisten meningkatkan kerja sama bisnis dan pariwisata antara kedua negara. Tak diragukan lagi, pertumbuhan warga negara dan dunia bisnis kedua negara akan sangat pesat. Dengan demikian, hal ini harus diakomodir oleh Aeroflot dan pemerintah Tiongkok demi memenuhi pesatnya pertumbuhan tersebut. Dan, jika kita tidak melakukannya sekarang, maka yang lain akan melakukannya.
Aeroflot adalah maskapai penerbangan terkemuka Rusia dan salah satu grup penerbangan terbesar di Eropa. Di tahun 2014, bertepatan dengan hari jadi ke-90, Aeroflot berhasil memecahkan rekor jumlah penumpang terbanyak, 20,9 juta penumpang, diantara semua maskapai penerbangan Rusia.
artikel lainnya
Kepala Divisi Kehumasan Internasional Aeroflot, Alexander Lukashin, menegaskan kalau Tiongkok adalah salah satu pasar utama Aeroflot, dengan Beijing dan Shanghai sebagai rute penerbangan favorit. Moskow adalah pusat transit paling strategis antara AS, Eropa, dan Asia karena dapat menghemat waktu perjalanan hingga 2 jam.
Aeroflot kini tengah memperluas armadanya dan telah membangun pusat penerbangan baru di Moscow Terminal D di bandara Sherementyevo yang telah beroperasi sejak 2009. Penumpang transit yang menuju/dari Tiongkok adalah faktor pembangun jaringan terbesar, dengan destinasi transit meliputi Saint Petersburg, Roma, Athena, London, Paris, Milan, Madrid, dan Barcelona. Aeroflot kini tengah merencanakan peningkatan intensitas penerbangan hingga 17 penerbangan per pekan ke Beijing dan sejumlah destinasi populer lainnya di Tiongkok pada 2015.
Anggota Dewan Publik Aeroflot, Nikita Krischevskiy, menekankan pentingnya peningkatan kerja sama antara kedua instansi, khususnya di tengah-tengah kondisi politik dan ekonomi yang tak stabil di Rusia. "Kita harus konsisten meningkatkan kerja sama bisnis dan pariwisata antara kedua negara. Tak diragukan lagi, pertumbuhan warga negara dan dunia bisnis kedua negara akan sangat pesat. Dengan demikian, hal ini harus diakomodir oleh Aeroflot dan pemerintah Tiongkok demi memenuhi pesatnya pertumbuhan tersebut. Dan, jika kita tidak melakukannya sekarang, maka yang lain akan melakukannya.
Aeroflot adalah maskapai penerbangan terkemuka Rusia dan salah satu grup penerbangan terbesar di Eropa. Di tahun 2014, bertepatan dengan hari jadi ke-90, Aeroflot berhasil memecahkan rekor jumlah penumpang terbanyak, 20,9 juta penumpang, diantara semua maskapai penerbangan Rusia.
artikel lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar