Minggu, 28 Desember 2014

Bisnis Automotif Diprediksi Stagnan

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR mengatakan, yang paling kena dampak atas kenaikan PPnBM adalah pengusaha barang-barang mewah.

Kinerja penjualan dipastikan akan mengalami penurunan, padahal sebenarnya minat konsumen sangat tinggi. Penjualan mobil pada 2015 diprediksi akan stagnan seperti tahun ini yaitu mencapai angka sekitar 1,2 juta unit. Karena itu, untuk menaikkan gairah pasar automotif dalam negeri, perlu dorongan dari pemerintah berupa penurunan PPnBM.

Sudirman mencontohkan, PPnBM sedan kecil dengan mesin berkapasitas di bawah 1.500 cc mencapai 30%. Sementara itu, PPnBM termurah sebesar 10% dinikmati jenis mobil serbaguna (multi-purpose vehicle/MPV) dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc. "Untuk mendapatkan harga yang murah, tentu PPnBM harus dikurangi. Ini tidak hanya untuk meningkatkan pasar domestik, tetapi dengan peningkatan produksi, kita berpeluang besar dalam mengekspor," ucapnya.

Public Relation Lamborghini Rania Shamlan mengatakan, kenaikan PPnBM berpengaruh terhadap penjualan Lamborghini. "Kita masih beradaptasi dengan PPnBM yang baru karena baru naik tahun ini. Ekspektasi kita mungkin tahun depan akan lebih baik lagi penjualannya karena kita berharap para calon pembeli bisa beradaptasi dengan pajak yang baru," ucapnya. Rania menambahkan, kenaikan PPnBM membuat hargaharga Lamborghini melambung. Tipe Aventador sebelumnya USD998.000 kini sekitar USD1 juta.
 
Artikel lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar