Minggu, 28 Agustus 2022

Greetings, lukmanlh530rararara2014kerenban

Good morning,
Date: Sun, 28 Aug 2022 20:17:37 +0300
Message-Id: <569435deQas4$Dzzb7znU$KYBQv3C4$@gerkau.deaete.d>
MIME-Version: 1.0
Content-Type: multipart/alternative;
boundary="----=_NextPart_000_0068_HN17WWUS.SSPFRUH5"
X-Mailer: Microsoft Outlook 16.0
Thread-Index: Adi7AhL3mJdoMWtUYDMBmmRwxowYCA==
Content-Language: en-us

This is a multipart message in MIME format.

------=_NextPart_000_0068_HN17WWUS.SSPFRUH5
Content-Type: text/plain;
charset="utf-8"
Content-Transfer-Encoding: 7bit

lukmanlh530rararara2014kerenban https://www.google.com/search?q=lukman.lh530.rararara2014kerenban@blogger.com
arsritwan

------=_NextPart_000_0068_HN17WWUS.SSPFRUH5
Content-Type: text/html;
charset="utf-8"
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

<html xmlns:v=3D"urn:schemas-microsoft-com:vml" xmlns:o=3D"urn:schemas-micr=
osoft-com:office:office" xmlns:w=3D"urn:schemas-microsoft-com:office:word" =
xmlns:m=3D"http://schemas.microsoft.com/office/2004/12/omml" xmlns=3D"http:=
//www.w3.org/TR/REC-html40"><head><META HTTP-EQUIV=3D"Content-Type" CONTENT=
=3D"text/html; charset=3Dutf-8"><meta name=3DGenerator content=3D"Microsoft=
Word 15 (filtered medium)"><style><!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{margin:0cm;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-fareast-language:EN-US;}
a:link, span.MsoHyperlink
{mso-style-priority:99;
color:#0563C1;
text-decoration:underline;}
span.EmailStyle17
{mso-style-type:personal-compose;
font-family:"Calibri",sans-serif;
color:windowtext;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-fareast-language:EN-US;}
@page WordSection1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:2.0cm 42.5pt 2.0cm 3.0cm;}
div.WordSection1
{page:WordSection1;}
--></style><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext=3D"edit" spidmax=3D"1026" />
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext=3D"edit">
<o:idmap v:ext=3D"edit" data=3D"1" />
</o:shapelayout></xml><![endif]--></head><body link=3D"#0563C1" vlink=3D"#9=
54F72"><div class=3DWordSection1><p class=3DMsoNormal><span style=3D'font-s=
ize:15.3pt;font-family:Arial'>lukmanlh530rararara2014kerenban<o:p></o:p></s=
pan></p><p class=3DMsoNormal><span style=3D'font-size:10.4pt;font-family:Ar=
ial'><o:p>&nbsp;</o:p></span></p><p class=3DMsoNormal><span style=3D'font-s=
ize:11.1pt;font-family:Arial'><a href=3D"https://bit.ly/3PPGOC9">https://ww=
w.google.com/search?q=3Dlukman.lh530.rararara2014kerenban@blogger.com</a><o=
:p></o:p></span></p><p class=3DMsoNormal><span style=3D'font-size:19.4pt;fo=
nt-family:Arial'><o:p>&nbsp;</o:p></span></p><p class=3DMsoNormal><span sty=
le=3D'font-size:19.4pt;font-family:Arial'><o:p>&nbsp;</o:p></span></p><p cl=
ass=3DMsoNormal><span style=3D'font-size:19.4pt;font-family:Arial'><o:p>&nb=
sp;</o:p></span></p><p class=3DMsoNormal><span style=3D'font-size:19.4pt;fo=
nt-family:Arial'><o:p>&nbsp;</o:p></span></p><p class=3DMsoNormal><span sty=
le=3D'font-size:13.1pt;font-family:Arial'>
arsritwan<o:p></o:p></span></p></div></body></html>
------=_NextPart_000_0068_HN17WWUS.SSPFRUH5--

Senin, 29 Desember 2014

Bisnis Sepatu Kain yang Menguntungkan

Sulit menemukan ukuran sepatu yang sesuai dengan kakinya, Nikmatus Sholihah berinisiatif membuat sepatu sendiri. Hasil kreasi sepatunya menjadi produk bisnis yang mendatangkan keuntungan.
 
''Ukuran sepatu saya nanggung, yaitu size 35. Ukuran dewasa bukan, ukuran anak-anak yabukan,'' ungkap Nikmatus Sholihah lantas tertawa. Perempuan yang akrab disapa Nikma itu sulit menemukan sepatu yang cocok dengan dirinya. Saat menemukan ukuran yang pas, modelnya tidak sesuai. Saat menemukan model sepatu yang disukai, ukuran selalu tidak ada.
 
Pengalaman itulah yang mendorong Nikma berkreasi membuat sepatu sendiri. Dengan begitu, perempuan berjilbab tersebut merasa percaya diri karena model dan ukuran sepatu sesuai dengan keinginannya. Selain itu, mudah di-mix-match dengan baju yang dipakai.
 
Bahan kain yang digunakan pun beragam. Antara lain, kain katun, kanvas, batik, jins, dan kain impor dari Jepang. Satu jenis kain tidak berpatok pada satu sepatu. Namun, kain bisa dikombinasikan sehingga menjadi sepasang sepatu yang cantik.
 
Nikma sering memakai sepatu kreasinya saat menghadiri acara keluarga maupun hang out bersama teman-teman. Orang-orang tertarik dengan sepatu yang dikenakan perempuan 33 tahun tersebut. Satu per satu teman memesan sepatu kepada Nikma. Keadaan itulah yang ditangkap Nikma sebagai peluang bisnis sepatu. Sejak setahun lalu, bermodal sekitar Rp 5 juta, Nikma memberanikan diri membuka bisnis berlabel Nikma Basyar. ''Kali pertama saya stok 10 pasang sepatu langsung habis,'' kenangnya.
 
Pesanan lebih banyak lagi ketika Nikma memasang foto produknya di media sosial. Konsumen tidak hanya berasal dari Surabaya, namun menyebar hampir dari seluruh wilayah Indonesia. Misalnya, Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, Batam, dan Bali. Lebih luas lagi, Nikma juga mendapat order dari Brunei dan Malaysia.
 
Nikma menerapkan sistem ready stock sekaligus customized. Dua sistem tersebut dianggap ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Sistem stok bertujuan menghadapi konsumen yang ingin melihat produk sebelum membeli. ''Kalau stok ada, saya siap menerima konsumen kapan pun,'' imbuhnya. Sementara itu, sistem customized digunakanuntuk melayani keinginan konsumen yang lebih detail.
 
Selain sepatu dewasa, Nikma menyediakan sepatu anak-anak. Ada pula sepatu pasangan antara ibu dan anak. Harga setiap pasang sepatu berkisar Rp 105 ribu–Rp 165 ribu untuk ukuran anak-anak. Sepatu dewasa dihargai Rp 175 ribu–Rp 350 ribu. Hal tersebut bergantung pada kerumitan model dan bahan yang digunakan. Berdasar jenis, produk bisnis terdiri atas flat shoes, wedges, bot, dan heels.
 
Tidak hanya meraup keuntungan, dalam berbisnis, Nikma juga ingin memberikan edukasi kepada konsumen. Terutama tentang bahan kain yang digunakan dalam pembuatan sepatu. ''Dalam packaging-nya, saya menyertakan secarik kertas tentang asal usul kain yang digunakan dalam sepatu tersebut,'' kata perempuan yang saat ini berdomisili di Sidoarjo itu. Nikma pun menerima banyak respons positif dari konsumen.
 
Saat pesan, perempuan kelahiran 28 Mei 1981 tersebut mewajibkan konsumen membayar uang muka 50 persen dari harga produk. Kalau barang sudah jadi, konsumen harus melunasi pembayaran sebelum barang dikirim. ''Jangka waktu pesan sampai produk jadi biasanya sekitar satu minggu,'' terangnya.

Garuda Pangkas Jumlah Kursi Bisnis

Garuda Indonesia akan mengurangi kuota kursi kelas bisnis per tahun 2015. Maskapai pelat merah tersebut mengklaim kursi kelas bisnis kurang peminat. "Paling parah, kelas bisnis hanya terisi 30 persen," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibobo, Senin, 29 Desember 2014. Sedangkan perhitungan rata-rata pada tahun 2014 ini, kursi kelas bisnis hanya terisi di kisaran 40-50 persen.

Oleh karena itu, pihaknya akan memangkas kursi kelas bisnis untuk kelas Boeing yang semula berjumlah 12 menjadi delapan kursi. Empat kursi peralihan itu akan dialihfungsikan menjadi kursi kelas ekonomi. Perubahan ini akan menambah rataan kursi ekonomi sebesar 15 persen," kata Arif.

Arif yakin peralihan itu akan mampu mendongkrak pendapatan Garuda dibanding dengan mempertahankan kuota kursi bisnis seperti semula. Apalagi dengan adanya edaran Presiden Joko Widodo yang melarang pejabat negara naik kelas bisnis. Edaran itu diprediksi bakal mempengaruhi tingkat pembelian tiket kelas bisnis Garuda. Meski kursi kelas bisnis dipangkas, namun kursi kelas eksekutif tidak mengalami perubahan